Profil Desa Karangluhur

Ketahui informasi secara rinci Desa Karangluhur mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Karangluhur

Tentang Kami

Desa Karangluhur, terletak di Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, dikenal sebagai sentra kerajinan bambu dan olahan pangan. Berada di kaki Gunung Sindoro, desa ini memanfaatkan kekayaan alamnya untuk mengembangkan potensi ekonomi lokal. Karangluhur juga

  • Sentra Kerajinan dan Ekonomi Kreatif

    Karangluhur memiliki tradisi kuat dalam industri kerajinan bambu, seperti pembuatan tampah dan irig, terutama di Dusun Marong. Selain itu, Dusun Langgeng dikenal sebagai "Kampung Laboratorium Kreatif Berbasis Limbah".

  • Pusat Distribusi Sayuran dan Pasar 24 Jam

    merupakan pemasok utama sayuran segar dan hasil kerajinan ke Pasar Kertek, yang merupakan satu-satunya pasar 24 jam di Kabupaten Wonosobo. Aktivitas ekonomi yang terus berjalan non-stop ini menjadikan Karangluhur sebagai nadi perekonomian di wilayahnya.

  • Potensi Pertanian dan Dataran Tinggi

    Berlokasi di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 850 mdpl, Karangluhur memiliki lahan pertanian yang subur. Hal ini mendukung mayoritas penduduknya yang bermata pencaharian sebagai petani sayur-mayur, perkebunan, dan palawija.

XM Broker

Karangluhur merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Berada di ketinggian sekitar 850 meter di atas permukaan laut (mdpl) di kaki Gunung Sindoro, desa ini menonjol sebagai pusat aktivitas ekonomi dan kerajinan tangan. Karangluhur tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena perannya yang strategis sebagai penggerak ekonomi di wilayah Kecamatan Kertek, salah satunya melalui keberadaan Pasar Kertek yang legendaris. Profil desa ini menunjukkan perpaduan antara tradisi pertanian, inovasi ekonomi kreatif dan peran vital dalam rantai pasokan komoditas lokal.Secara geografis, Karangluhur memiliki luas wilayah 219 hektar. Desa ini berbatasan dengan Desa Purwojati dan Desa Pagerejo di sebelah utara, Kelurahan Kertek di sebelah timur, Desa Bojasari dan Kelurahan Kertek di sebelah selatan, serta Desa Ngadikusuman dan Desa Tlogodalem di sebelah barat. Data demografi menunjukkan jumlah penduduk Karangluhur mencapai 6.084 jiwa. Kepadatan penduduk di desa ini tercatat cukup padat dengan perbandingan luas wilayah dan populasi yang ada. Kekayaan alam dan lokasi yang strategis menjadikan desa ini memiliki potensi besar yang terus digali dan dikembangkan.

Menggali Kekuatan Ekonomi Lokal dan Inovasi Warga

Kekuatan ekonomi Desa Karangluhur terbagi dalam beberapa sektor kunci. Salah satu yang paling menonjol yaitu industri kerajinan tangan, khususnya anyaman bambu. Pusat industri ini terletak di Dusun Marong, tempat para perajin secara turun-temurun membuat berbagai peralatan dapur, seperti tampah, kalo, dan irig. Produk-produk ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar lokal, tetapi juga menjadi komoditas dagang yang dikirim ke berbagai daerah. Keterampilan ini menunjukkan kearifan lokal yang mampu menciptakan nilai tambah dari bahan baku yang melimpah di sekitar desa.Selain kerajinan bambu, Karangluhur juga menunjukkan semangat inovasi yang kuat, terlihat dari inisiatif di Dusun Langgeng. Dusun ini dikenal sebagai "Kampung Laboratorium Kreatif Berbasis Limbah." Inisiasi tersebut mengubah pandangan terhadap limbah dengan memanfaatkannya menjadi produk bernilai ekonomi. Warga di sana, yang mayoritas berprofesi sebagai pemulung, tidak lagi sekadar menjual barang bekas. Mereka didampingi dan dibimbing untuk mengolah limbah menjadi karya kreatif, yang pada akhirnya meningkatkan taraf hidup mereka.Aktivitas ekonomi di Karangluhur diperkuat oleh peran sentralnya dalam operasional Pasar Kertek. Pasar ini ialah satu-satunya pasar di Wonosobo yang beroperasi 24 jam penuh. Setiap malam, para petani sayuran segar dan pedagang kerajinan dari Karangluhur berbondong-bondong menuju pasar untuk mendistribusikan hasil panen dan produk mereka. Peran vital ini menjadikan Karangluhur sebagai urat nadi yang menggerakkan roda ekonomi di tingkat kecamatan dan bahkan kabupaten. Keaktifan pasar ini tidak hanya memberikan penghasilan bagi warga desa, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai pusat perdagangan komoditas pertanian dan kerajinan.

Sektor Pertanian dan Tantangan Pembangunan

Meskipun terkenal dengan industri dan perdagangannya, sektor pertanian tetap merupakan tulang punggung perekonomian Desa Karangluhur. Mayoritas penduduk menggantungkan hidup pada lahan yang subur untuk menanam berbagai jenis sayuran, palawija, dan tembakau. Kondisi tanah dan iklim dataran tinggi yang dingin sangat ideal untuk pertumbuhan tanaman hortikultura, menjamin produktivitas yang stabil. Keberadaan lahan sawah dan tegalan yang terawat baik menjadi bukti komitmen masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan dan ekonomi mereka.Namun seperti desa lain, Karangluhur juga menghadapi sejumlah tantangan. Keterbatasan akses terhadap pendidikan formal di masa lalu menyebabkan sebagian besar penduduk hanya memiliki tamatan sekolah dasar, yang dapat menghambat pengembangan sumber daya manusia. Namun, dengan adanya lembaga pendidikan seperti SMP Negeri 1 Kertek, SD Negeri 1 dan 2 Karangluhur, serta MI Maarif Karangluhur, diharapkan tingkat pendidikan masyarakat akan terus meningkat. Pembangunan infrastruktur, seperti pengaspalan jalan Krakal Tamanan yang menjadi prioritas pemerintah desa pada tahun 2023, juga menunjukkan upaya berkelanjutan dalam meningkatkan konektivitas dan memfasilitasi pergerakan ekonomi.Secara keseluruhan, Karangluhur menampilkan gambaran desa yang dinamis dan berdaya saing. Perpaduan antara warisan budaya berupa kerajinan tangan, semangat inovasi dalam mengelola limbah, dan peran strategisnya sebagai pusat perdagangan, menegaskan bahwa desa ini bukan sekadar wilayah geografis, melainkan komunitas yang terus bergerak maju. Dengan dukungan pemerintah dan inisiatif warga, Karangluhur berpotensi untuk menjadi model pembangunan desa yang mandiri dan berkelanjutan, serta terus berkontribusi signifikan pada kemajuan Wonosobo.